Redenominasi Sangat Dipengaruhi Oleh Kondisi Sosial, Politik, Dan Ekonomi
MediaRepublikan.com, Nasional –
Bank Indonesia merencanakan penyederhanaan nilai mata uang atau redenominasi oleh bank sentral dan pemerintah masih terus berjalan. Namun rencana ini sangat dipengaruhi dan ditentukan kondisi sosial, politik, dan ekonomi, Jumat 26 Pebruari 2021.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menerangkan “Kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang stabil menjadi sangat penting dalam implementasi redenominasi. Pengalaman di banyak negara menunjukkan hal tersebut,”.
“Walaupun redenominasi sebenarnya tidak akan mengubah daya beli dari uang yang kita punya, kondisi sosial tersebut akan menentukan akseptasi masyarakat,” ungkap Erwin.
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia telah mewacanakan redenominasi terhadap rupiah. Yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategi Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024. Namun, rencana itu belum final dan masih dalam pembahasan di DPR.
Menyikapi isu viral Terkait video yang menampilkan uang kertas dengan nominal Rp100 bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi), Erwin memastikan bahwa hal tersebut hanya ulah dari orang iseng. Bank Indonesia akan menginvestigasi video yang menampilkan uang rupiah tersebut untuk mencegah persepsi keliru terkait peredaran uang tersebut.
Menurut Erwin, plesetan atau hasutan redenominasi rupiah seperti yang terjadi pada video yang diunggah oleh sejumlah akun media sosial dan menjadi viral bisa terjadi dalam skala yang luas. Kondisi-kondisi ini yang juga bisa memengaruhi implementasi redenominasi.
“Bukan dari BI tapi kami monitor. Kelihatannya ini anak-anak iseng di Tiktok terus masuk Instagram dan juga FB (Facebook),” ungkap Erwin.
Namun demikian, ia mengakui bahwa pembuat video dan akun-akun yang menyebarkan telah membuat permintaan maaf. Terkait hal ini, Erwin juga meminta seluruh unggahan tersebut segera dihapus. “Kami ingin ajak masyarakat untuk berhati-hati urusan ini. Bagaimanapun rupiah adalah lambang kedaulatan NKRI,” tegas Erwin.
@gam/@rryu..